Nama / NIM : Pande Nengah Purnawan / 1404505064
Jurusan / Fakultas / Universitas : Teknologi Informasi / Teknik / Universitas Udayana
Mata Kuliah : Pemrograman Berorientasi Objek (B)
Dosen : I Putu Agus Eka Pratama, ST MT
Jurusan / Fakultas / Universitas : Teknologi Informasi / Teknik / Universitas Udayana
Mata Kuliah : Pemrograman Berorientasi Objek (B)
Dosen : I Putu Agus Eka Pratama, ST MT
Belajar UML - Use Case Diagram
"Kali ini saya akan membahas sedikit mengenai belajar UML - Use Case Diagram menurut beberapa referensi yang saya baca"
UML
Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem.
Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. Tetapi karena UML juga menggunakan class dan operation dalam konsep dasarnya, maka ia lebih cocok untuk penulisan piranti lunak dalam bahasa-bahasa berorientasi objek seperti C++, Java, C# atau VB.NET. Walaupun demikian, UML tetap dapat digunakan untuk modeling aplikasi prosedural dalam VB atau C.
Use Case Diagram
Bahasa UML juga bisa dipakai untuk menjelaskan diagram Use Case. Diagram use case merupakan pemodelan untuk menggambarkan kelakuan (behavior) sistem yang akan dibuat. Diagram use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem yang akan dibuat. Diagram use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut. Yang ditekankan pada diagram ini adalah "apa" yang diperbuat sistem, dan bukan "bagaimana". Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor (user atau sistem lainya) dengan sistem. Use case menjelaskan secara sederhana fungsi sistem dari sudut pandang user. Strukturnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Berikut adalah penjelasan bagian bagian use case diagram.
Sistem
Menyatakan batasan sistem dalam relasi dengan actor-actor yang menggunakannya (di luar sistem) dan fitur-fitur yang harus disediakan (dalam sistem). Digambarkan dengan segi empat yang membatasi semua use case dalam sistem terhadap pihak mana sistem akan berinteraksi. Sistem disertai label yang menyebutkan nama dari sistem, tapi umumnya tidak digambarkan karena tidak terlalu memberi arti tambahan pada diagram.
Aktor
Aktor adalah segala hal diluar sistem yang akan menggunakan sistem tersebut
untuk melakukan sesuatu. Bisa merupakan manusia, sistem, atau device yang memiliki peranan dalam keberhasilan operasi dari sistem. Cara mudah untuk menemukan aktor adalah dengan bertanya hal-hal berikut: SIAPA yang akan menggunakan sistem? APAKAH sistem tersebut akan memberikan NILAI bagi aktor?
Use Case
Mengidentifikasi fitur kunci dari sistem. Tanpa fitur ini, sistem tidak akan memenuhi permintaan user/actor. Setiap use case mengekspresikan goal dari sistem yang harus dicapai. Diberi nama sesuai dengan goal-nya dan digambarkan dengan elips dengan nama di dalamnya. Fokus tetap pada goal bukan bagaimana mengimplementasikannya walaupun use case berimplikasi pada prosesnya nanti. Setiap use case biasanya memiliki trigger/pemicu yang menyebabkan use case memulai (misalnya,Pasien mendaftar dan membuat janji baru atau meminta untuk membatalkan atau mengubah janji yang sudah ada ).ada 2 triger pertama triger eksternal, seperti pelanggan memesan atau alarm kebakaran berbunyi, kedua triger temporal, seperti tanggal pengembalian buku terlewati di perpustakaan atau keterlambatan bayar sewa.
Assosiation
Mengidentifikasikan interaksi antara setiap actor tertentu dengan setiap use case tertentu. Digambarkan sebagai garis antara actor terhadap use case yang bersangkutan. Asosiasi bisa berarah (garis dengan anak panah) jika komunikasi satu arah, namun umumnya terjadi kedua arah (tanpa anak panah) karena selalu diperlukan demikian.
Dependensi <<include>>
- Mengidentifikasi hubungan antar dua use case di mana yang satu memanggil yang lain.
- Jika pada beberapa use case terdapat bagian yang memiliki aktivitas yang sama maka bagian aktivitas tersebut biasanya dijadikan use case tersendiri dengan relasi dependensi setiap use case semula ke use case yang baru ini sehingga memudahkan pemeliharaan.
- Digambarkan dengan garis putus-putus bermata panah dengan notasi <<include>> pada garis.
- Arah mata panah sesuai dengan arah pemanggilan.
Dependensi <<extend>>
- Jika pemanggilan memerlukan adanya kondisi tertentu maka berlaku dependensi <<extend>>.
- Note: konsep “extend” ini berbeda dengan “extend” dalam Java!
- Digambarkan serupa dengan dependensi <<include>> kecuali arah panah berlawanan.
Generalization
Mendefinisikan relasi antara dua actor atau dua use case yang mana salah satunya meng-inherit dan menambahkan atau override sifat dari yang lainnya. Penggambaran menggunakan garis bermata panah kosong dari yang meng-inherit mengarah ke yang di-inherit.
Studi Kasus
Kali ini saya berbicara tentang studi kasus mengenai sistem informasi akademik yaitu bagian melihat nilai. Berikut adalah Diagram Use Case-nya.
Pada sistem diatas, terdapat tiga user yaitu admin, dosen dan mahasiswa. user admin memiliki wewenang paling besar dalam sistem diatas karena dia bisa mengakses semua aktivitas yang ada. User dosen hanya bisa mengakses aktivitas login, pengisian nilai, pengeditan nilai, penghapusan nilai, dan melihat daftar nilai mata kuliah. Sedangkan Mahasiswa hanya bisa mengakses login, melihat daftar nilai mata kuliah dan mencetak transkrip nilai.
Sekian... ^.^
Daftar Pustaka
- Anonim. 2012. Pengetahuan Dasar Diagram Use Case. Diakses melalui: https://pccontrol.wordpress.com/2012/08/23/pengetahuan-dasardiagram-use-case/ pada tanggal 16 Maret 2015.
- Gaol, Rudi. 2013. Belajar UML Pada Pemula. Diakses melalui: http://www.pakgaol.com/2013/05/uml.html pada tanggal 16 Maret 2015.
Terimakasih :D
ReplyDeletethanks ilmunya bermanfaat sekali ..
ReplyDelete