MENGAPA KITA MEMERLUKAN RASA SAKIT
Menjadi remaja bahagia / Andrew Matthews
MENGAPA KITA MEMERLUKAN RASA SAKIT
Menjadi remaja bahagia / Andrew Matthews
"Kisah yang selalu menginspirasi saya untuk memahami diri dan dunia. Berikut kisah beliau."
Ketika secara tidak sengaja kamu menggigit lidah, sulit untuk melihat “rasa sakit” sebagai hal yang baik. Begitu juga dengan jari kaki kamu yang melepuh. kamu mungkin bertanya, “Mengapa aku membutuhkan kaki yang berdenyut-denyut?”
“Jangan berharap teman-temanmu untuk menbuatmu bahagia!”
“Jangan bergantung pada teman-temanmu untuk membuatmu bahagia!”
“Maafkan dirimu. Lupakan kesalahanmu dan berjalan terus.
Ketika secara tidak sengaja kamu menggigit lidah, sulit untuk melihat “rasa sakit” sebagai hal yang baik. Begitu juga dengan jari kaki kamu yang melepuh. kamu mungkin bertanya, “Mengapa aku membutuhkan kaki yang berdenyut-denyut?”
“Jangan berharap teman-temanmu untuk menbuatmu bahagia!”
“Jangan bergantung pada teman-temanmu untuk membuatmu bahagia!”
“Maafkan dirimu. Lupakan kesalahanmu dan berjalan terus.
Tetapi bagaimana jika kamu tidak merasakan rasa sakit? Berapa sering kamu menggigit lidah sendiri atau membakar punggung dalam bak mandi? Rasa sakit fisik merupakan alarm sempurna untuk mencegah kerusakan lebih jauh. Rasa sakit itu mengatakan pada kita, “Lebih baik kau mengubah apa yang kau lakukan!”
Coba tebak! Rasa sakit emosional memberikan kita jenis pesan yang sama.
Jika kita sering sakit hati, merasa benci atau cemburu atau marah, rasa sakit emosional mengatakan pada kita, “Lebih baik kau mengubah cara berpikirmu!” misalnya:
Dengan rasa sakit fisik, kaki yang melepuh adalah sebuah pesan untuk mengganti sepatumu. Dengan rasa sakit emosional, seperti otak yang melepuh, pesannya yaitu biasanya untuk mengubah cara pandang kamu. Ketika kamu melihat sesuatu hal dengan berbeda, rasa sakit sering hilang.
Singkatnya:
Dengan rasa sakit fisik, ketika terus melakukan sesuatu hal yang sama, rasanya tetap menyakitkan. Dengan rasa sakit emosional, ketika kita terus melakukan hal yang sama, rasa tetap menyakitkan.
Mantap gan :)
ReplyDeleteMakasi infonya
sama-sama
Deletelanjut gan, keep posting..
ReplyDelete